Kombinasi Pembebanan Bangunan, Ditinjau Dari Beberapa Peraturan
Setiap gedung yang dirancang haruslah mampu menahan beban rencana maksimum. Sehingga ketika gedung tersebut menerima beban maksimum, diharapkan gedung tersebut mampu “bertahan”.
Maka tentunya beban-beban rencana tersebut
harus benar-benar dihitung dan dianalisis. Manakah dari beban rencana yang
memberikan efek paling besar terhadap gedung tersebut. Sehingga dari kondisi yang
ada, itulah yang akan menjadi acuan dalam perencanaan gedung.
Namun, tentunya beban-beban yang hadir di
dalam gedung tersebut tidaklah berdiri sendiri. Maksudnya bagaimana? Antara
beban satu dengan beban yang lainnya ada kalanya bekerja secara bersamaan dan
ada kalanya bekerja secara terpisah.
Baca Juga :
1. Pengertian Beban Mati
2. Pengertian Beban Hidup
Baik, sekarang mari kita lihat dari PPIUG 1983
1. Kombinasi beban ditinjau dari PPIUG 1983
Untuk ketentuan-ketentuan mengenai kombinasi
pembebanan, maka dijelaskan pada pasal 1.1 butir ke 2.
Kombinasi pembebanan yang harus ditinjau
sebagai berikut
Pembebanan tetap = M + H
Pembebanan Sementara = M + H + A dan M + H + G
Pembebanan khusus = M + H + K , M + H + A + K,
M + H + A + K, M + H + G + K
Dimana :
M = Beban Mati
H = Beban Hidup
A = Beban Angin
G = Beban Gempa
K = Beban Khusus
Sangat sederhana bukan
Sekarang mari kita tinjau SNI 1727-2013
2. Kombinasi Pembebanan ditinjau dari SNI 1727-2013
Dalam SNI 1727-2013 setiap beban memiliki
simbol yang mewakili
Ak = beban atau efek beban yang timbul dari kejadian
luar biasa
D = beban mati
Di = berat es
E = beban gempa
F = beban akibat fluida dengan tekanan yang
ditentukan dengan jelasdan tinggi maksimum
Fa= beban banjir
H = beban akibat tekanan tanah lateral,tekanan
air tanah,atau tekanan dari material dalam jumlah besar
L = beban hidup
Lr = beban hidup atap
R = beban hujan
S = beban salju
T = beban peregangan-sendiri
W = beban angin
Wi = angin pada es
Di dalam SNI 1727-2013. Kombinasi pembebanan
dibagi menjadi 2, yaitu:
A. Kombinasi beban terfaktor
Dimana
kombinasi beban ini digunakan untuk metode desain kekuatan.
B. Kombinasi beban nominal
Kombinasi
ini untuk melihat manakah yang memberikan efek paling tidak baik, pondasi
ataupun komponen struktural lainnya.
A. Kombinasi beban terfaktor
Kombinasi beban dan faktor ini hanya digunakan
pada kasus-kasus dimana kombinasi pembebanan dan beban terfaktor tersebut
secara spesifik diatur oleh standar
perencanaan yang sesuai.
Struktur, komponen, dan fondasi harus
dirancang sedemikian rupa sehingga kekuatan desainnya sama atau melebihi efek
dari beban terfaktor dalam kombinasi berikut :
- 1,4D
- 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau S atau R)
- 1,2D + 1,6(Lr atau S atau R) + (L atau 0,5W)
- 1,4D + 1W + L + 0,5(Lr atau S atau R)
- 1,2D + 1E + 1L + 0,2S
- 0,9D + 1W
- 0,9D +1E
Pengecualian:
1. Faktor beban pada L dalam kombinasi 3, 4,
dan 5 diizinkan sebesar 0,5 untuk semua tingkat hunian bila Lo pada Tabel 4-1
kurang dari atau sama dengan 100 psf (4,79 kN/m2), dengan pengecualian daerah
garasi atau luasan yang ditempatimerupakantempat pertemuan umum.
2. Dalam kombinasi 2, 4, dan 5, beban
pendamping S harus diambil sebagai salah satu beban atap rata bersalju (pf)
atau beban atapmiring bersalju (ps).
Bila ada beban fluida F, kombinasiharus
menyertakan faktor beban yang sama seperti beban mati D pada kombinasi 1 sampai
5 dan 7.
Bila ada beban H, mereka harus dimasukkan
sebagai berikut:
1. Bila efek H menambah variabel utama efek
beban, termasuk H dengan faktor beban
sebesar 1,6;
2. Bila efek H menahan variabel utama efek
beban, termasuk H dengan faktor beban
sebesar 0,9 di mana beban adalah tetap atau faktor beban dari 0 untuk semua
kondisi lain.
Efek dari satu atau lebih beban yang tidak
bekerja harus diselidiki. Efek yang paling tidak menguntungkan baik dari beban
angin dan gempa harus diselidiki, sesuai kondisinya, tapi tidak perlu
diperhitungkan bekerja secara bersamaan. Lihat ASCE/SEI 7-10 Pasal 12.4(Lihat
SNI 1726) untuk definisi spesifikdari efek beban gempa E.
Dan yang perlu kita ketahui, kombinasi
pembebanan diatas beban terfaktornya dapat berubah sesuai dengan kondisi
perencanaan sepertiakibat banjir, peregangan, dan beban-beban yang belum
dijelaskan pada peraturan ini.
Kombinasi-kombinasi beban yang mencakup daerah banjir
Apabila suatu struktur berada pada lokasi zona
banjir (Pasal 5.3.1), kombinasi beban berikut ini harus diperhitungkan selain
kombinasi dasar pada Pasal 2.3.2: 1.
- Pada daerah zona V atau pantai zona A, untuk kombinasi beban (4) dan (6) yang bernilai 1,0W harus diganti menjadi 1,0W+ 2,0Fa.
- Pada daerah nonpantai zona A, untuk kombinasi beban (4) dan (6) yang bernilai 1,0W harus diganti menjadi 0,5W+ 1,0Fa
.
Kombinasi beban termasuk beban peregangan sendiri
Bila berlaku, efek struktural beban T harus
diperhitungkan dalam kombinasi dengan beban
lain. Faktor beban pada beban T harus
ditetapkan dengan mempertimbangkan ketidakpastian terkait dengan kemungkinan
besarnya beban, probabilitas yang efek maksimum T akan terjadi secara bersamaan
dengan beban yang diterapkan lainnya, dan potensi yang merugikan memiliki
konsekuensi jika efek dari T lebih besar dari yang diasumsikan. Faktor beban
pada T tidak boleh memiliki nilai kurang dari 1,0.
Kombinasi Beban untuk Beban Nonspesifik
Bila disetujui oleh pihak yang berwenang,
perencana profesional yang bertanggung
Jawab diizinkan untuk menentukan efek beban
kombinasi untuk desain kekuatan
menggunakan suatu metode yang konsisten dengan
metode pada persyaratan kombinasi
beban berdasarkan Pasal 2.3.2. Seperti suatu metode
yang harusberdasarkan teori peluang
dan harus disertai dengan dokumentasi mengenai
analisis dan pengumpulan data
pendukung yang dapat diterima olehpihak yang
berwenang.
B. Kombinasi Beban Nominal
Kombinasinya dapat dijabarkan sebagai berikut
:
- D
- D + L
- D + (Lr atau S atau R)
- D + 0,75L + 0,75(Lr atau S atau R)
- D + (0,6W atau 0,7E)
- D + 0,75L + 0,75(0,6W)+0,75(Lr atau S atau R)
- D + 0,75L + 0,75(0,7E) + 0,75S
- 0,6D + 0,6W
- 0,6D + 0,7E
- Pada kombinasi 4 dan 6, beban pendamping S harus diambil sebagai salah satu bebanatap rata bersalju (pf) atau beban atap miring bersalju (ps).
- Untuk struktur nonbangunan, di mana beban angin ditentukan dari koefisien gaya, Cf, diidentifikasi dalam Gambar 29.5-1, 29.5-2 dan 29.5-3 dan area terproyeksi memberikan kontribusi gaya angin untuk elemen fondasi melebihi 1000 feet persegi di kedua bidang vertikal atau horizontal, harus diizinkan untuk mengganti W dengan 0,9W dalam kombinasi 7 untuk desain fondasi, tidak termasuk angkur struktur ke fondasi.
- Diizinkan untuk mengganti 0,6D dengan 0,9D dalam kombinasi 8 untuk desain. Dari Dinding Geser Masonry Bertulang Khusus, di mana dinding memenuhi persyaratan dari Pasal 14.4.2ASCE/SEI 7-10 (Lihat SNI 1726).
Bila beban fluida F disajikan, beban ini harus
dimasukkan dalam kombinasi 1 sampai 6 dan 8
dengan faktor yang sama dengan yang digunakan
untuk beban mati D. Dimana beban H disajikan, harus dimasukkan sebagai berikut:
- bila efek dari H ditambahkan pada efek beban variabel utama, termasuk H dengan suatu faktor beban 1,0;
- bila efek dari H menahan efek beban variabel utama, termasuk H dengan suatu faktor beban 0,6 di mana beban tetap atau suatu faktor beban 0 untuk semua kondisi lain.
Efek yang paling tidak baik dari beban angin
dan gempa harus diperhitungkan, jika sesuai, tapi mereka tidak perlu
diasumsikan untuk bekerja secara bersamaan. Lihat Pasal 1.4 dan 12.4 untuk
definisi spesifik dari efek beban gempa E.
Peningkatan tegangan yang diizinkan tidak boleh
digunakan dengan beban atau kombinasi beban yang diberikan dalam standar
ini kecuali dapat menunjukkan bahwa peningkatan semacam itu adalah
dibenarkan oleh perilaku struktural yang disebabkan oleh laju atau durasi beban.
Kombinasi Pembebanan termasuk Beban Es Atmosfer
Bila suatu struktur memikul beban es atmosfer
dan beban angin ber es, kombinasi
pembebanan berikut harus dipertimbangkan:
1. 0,7 Di harus ditambahkan pada kombinasi 2.
2. (Lr atau S atau R) pada kombinasi 3 harus
diganti dengan 0,7 Di + 0,7 Wi + S
3. 0,6 W pada kombinasi 7 harus diganti dengan
0,7 D + 0,7 Wi
Kombinasi Beban Termasuk Beban Peregangan-sendiri
(Self-Straining)
Apabila diperlukan, efek struktural T beban harus dipertimbangkan dalam
kombinasi dengan beban lain. Bila efek beban maksimum T tidak mungkin terjadi
secara bersamaan dengan efek maksimum beban variabel lain, diperkenankan untuk
mengurangi besarnya T yang diperhitungkan dalam kombinasi dengan beban lain.
Fraksi Tdiperhitungkan dalam kombinasi dengan beban lain tidak kurang dari
0,75.
Kombinasi beban untuk kejadian luar biasa
1. Penerapan
Apabila disyaratkan oleh peraturan, standar,
atau pihak yang berwenang, kekuatan dan
kestabilan harus diperiksa untuk menjamin
bahwa struktur mampu menahan efek kejadian
luar biasa (berpeluang rendah) seperti
kebakaran, ledakan, dan impak dari kendaraan tanpa
menimbulkan keruntuhan yang tidak proporsional.
Kombinasi
Beban
Kapasitas
Untuk memeriksa kapasitas suatu struktur atau
elemen struktural untuk menahan efek dari
suatu kejadian luar biasa, kombinasi beban
gravitasi berikut harus diperhitungkan:
(0,9
atau 1,2)D + Ak + 0,5L + 0,2S (2.5-1)
di mana :
Ak = beban atau efek bebanyang dihasilkan dari
kejadian luar biasa A.
Kapasitas
sisa
Untuk memeriksa kapasitas pemikul-beban yang
sisa dari struktur atau elemen struktur
setelah terjadinya peristiwa merusak, dipilih
elemen pendukung-beban yang diidentifikasi
oleh Perencana Profesional yang Bertanggung
Jawab harusseolah-olah dihilangkan, dan
kapasitas struktur yang rusak harus dievaluasi
dengan menggunakan kombinasi beban
gravitasi berikut:
(0,9
atau 1,2)D + 0,5L + 0,2(Lr atau S atau R)
3. Kombinasi Pembebanan ditinjau dari SNI 1729-2002
Sebetulnya
untuk kombinasi pembebanan baja, dijelaskan pada BAB B Persyaratan Desain B2,
yaitu beban dan kombinasi beban harus ditetapkan oleh peraturan bangunan gedung
yang berlaku. Kalau begitu berarti kombinasi pembebanan bangunan baja sama
seperti bangunan beton yaitu ditinjau dari SNI 1727-2013.
Namun tidak
mengapa pada kesempatan kali ini saya juga memasukkan kombinasi pembebanan dari
SNI baja 1729-2002. Dimana di dalam SNI tersebut juga dijelaskan mengenai
kombinasi pembebanan. Paling tidak memberikan kita pengetahuan mengenai
kombinasi pembebanan dari berbagai SNI yang ada (saya batasi hanya PPIUG 1983,
SNI 1727-2013 dan SNI 1729-2002).
Baik, didalam SNI 1729-2002, Struktur baja
harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini:
1,4D
(6.2-1)
1,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H) (6.2-2)
1,2D + 1,6 (La atau H) + (γLLatau
0,8W) (6.2-3)
1,2D + 1,3W + γLL + 0,5 (La atau H)
(6.2-4)
1,2D ± 1,0E + γLL (6.2-5)
0,9D ± (1,3W atau 1,0E) (6.2-6)
Keterangan:
D =
adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap,
plafon, partisi tetap, tangga, dan
peralatan layan tetap
L =
adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk
kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan
seperti angin, hujan, dan lain-lain
La =
adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa
oleh orang dan benda bergerak
H = adalah
beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air
W =
adalah beban angin
E =
adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726–1989, atau penggantinya
dengan,
γL= 0,5 bila L< 5 kPa, dan γ γL
= 1 bila L ≥ 5 kPa.
Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam
kombinasi pembebanan pada persamaan 6.2-3, 6.2-4, dan 6.2-5 harus sama dengan
1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua
daerah di mana beban hidup lebih besar daripada 5 kPa.
Itulah kombinasi pembebanan yang ditinjau dari
beberapa peraturan. Semoga hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
kombinasi pembebanan. Dan insya Allah kita akan berjumpa pada artikel
selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar